Thursday, August 20, 2015

Guru adalah seorang yang paling diperhatikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Bagaiamana tidak? guru merupakan sentral dan pemandu proses belajar mengajar, jadi tidak mungkin siswa tidak memperhatikan gurunya. Dalam memperhatikan gurunya, siswa tidak hanya melihat dari segi bagaimana gurunya mengajar, terkadang mereka pun memperhatikan sikap dan tingkah laku gurunya. Di sinilah hal yang harus di perhatikan oleh seorang guru. Guru harus mampu memberikan contoh dan sikap yang baik kepada mereka.

Senyum, adalah salah satu contoh sikap yang patut dimiliki oleh seorang guru. Guru yang jutek dan pelit senyum pasti tidak disukai oleh banyak siswa, mereka malah akan merasa jengkel terhadap guru yang memiliki sifat tersebut. Saya pun begitu, pada saat masih duduk di bangku SMP, saya pernah menemui seorang guru yang sangat jutek dan pelit senyum, misalkan senyum pun terlihat sangat sinis. Keadaan seperti ini akhirnya membuat saya malas tidak nyaman belajar bersamanya.

Nah melihat kondisi tersebut, sebagai seorang guru berusahalah menghindari sikap - sikap yang sekiranya bisa membuat siswa menjadi tidak nyaman. Salah satu diantaranya adalah dengan bersikap ramah dan banyak memberikan senyuman kepada mereka. Sebagai seorang siswa, ketika mereka  diperlakukan baik oleh gurunya tentu itu merupakan sesuatu yang berharga bagi mereka, siswa merasa dihargai dan diperhatikan oleh gurunya. Yang pada akhirnya siswa akan senang terhadap guru bersangkutan dan kenyamanan pada saat proses pembelajaran pun akan terbangun.

Harus diperhatikan oleh semua guru di Indonesia, kenyamanan siswa pada saat proses pembelajaran di kelas adalah hal yang wajib. Jangan sampai siswa tidak nyaman pada saat di kelas akibat sikap dan tingkah laku gurunya. Karena ketidaknyaman seorang murid terhadap gurunya akan mengakibatkan sesuatu yang fatal. Mereka akan membeci gurunya sekaligus mata pelajaran yang diajarkan oleh gurunya tersebut.

Murid membenci gurunya adalah hal lumrah dan wajar apabila memang sikap gurunya sangat melenceng. Efeknya pun hanya sementara dan tidak begitu merugikan si siswa itu sendiri. Tetapi yang menjadi permasalahannya adalah apabila si siswa itu membenci juga mata pelajaran yang diajarkan oleh guru bersangkutan. Ini akan memberikan pengaruh berkelanjutan, siswa bisa saja menjadi benci dan tidak suka dengan mata pelajaran tersebut selamanya, karena mereka sudah memberikan stigam awal yang jelek dan menanamkannya kedalam fikiran mereka. 

Biasanya sesuatu yang sudah terlanjur tidak disukai, akan sangat sulit untuk diperbaiki (menjadi suka), perlu adanya kesadaran dari siswa itu sendiri untuk bisa menaikan tingkat kesukaannya terhadap mata pelajaran bersangkutan. Tanpa adanya kesadaran dari diri si anak, akan sulit rasanya untuk memperbaiki stigma negatif yang sudah tertanam tersebut. Di sini perlu adanya perjuangan ekstra untuk bisa melakukannya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Isma Agung Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -